Membicarakan negara adalah
membicarakan warga negara, Karena warga negara adalah aspek terpenting dari
sebuah negara. Tanpa warga negara tak akan pernah terbentuk sebuah negara. Jika
merujuk definisi negara menurut Logemann, Negara adalah organisasi
kemasyarakatan (ikatan kerja) yang mempunyai tujuan untuk mengatur dan
memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaan. Jadi, kekuasaan itu tujuannya
bermuara pada kepentingan masyarakat.
Negara dan warga negara mempunyai
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan (mutualisme). Warga negara
mempunyai hak dan kewajiban terhadap negara begitu juga sebaliknya. Jadi kemajuan
sebuah negara tergantung pada keharmonisan hubungan ini.
Namun, hal ini tidak terjadi pada
Indonesia. Para penguasa seakan menutup mata keadaan warga negaranya. Mereka sibuk
jalan-jalan dengan mobil mewah tanpa memikirkan warganya yang hanya untuk membeli
sepeda saja mereka harus kerja banting tulang. Mereka lebih suka memperkaya
diri sendiri tanpa memikirkan kesusahan yang di alami warganya. sungguh sebuah
ironi!
Rakyat hanya di ingat ketika
kampanye saja, ketika telah berkuasa rakyat di lupakan. Meraka yang duduk enak
di bangku kekuasaan lupa bahwa mereka berada di sana untuk untuk mengemban
amanah dari rakyat. Mereka lupa makna dari demokrasi “dari rakyat, oleh rakyat,
untuk rakyat”.
Timbul pertanyaan, Ini Salah
Siapa?
Jawabannya ini salah kita. Kita sering
marah ketika anak bolos sekolah, tapi apakah kita marah ketika anak tidak
sholat?
Kita suka menegur ketika anak
kita tidak belajar, tapi apakah kita menegur anak ketika tidak mengaji?
Sebenarnya inti dari semua
masalah bangsa ini ada pada Akhlak. Bagaimana negara ini mau maju jika akhlak
para pemimpinnya saja hancur. Orientasi mereka hanya mengejar dunia (kekayaan)
bukan mengabdi pada masyarakat karena makna sesungguhnya dari pemimpin adalah
pelayan rakyat.
Kami rindu pada sosok pemimpin
yang jika rakyatnya menderita, beliaulah yang paling merasakan penderitaan itu
dan selalu bersama rakyatnya serta sangat memahami perasaan rakyatnya.
Maka dari itu tugas kita bersama
membentuk para pemimpin yang mempunyai akhlak yang mulia. Mulai Dari sekarang!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar