Pages

Senin, 28 November 2011

PELAPISAN SOSIAL dan KESAMAAN DERAJAT


Pelapisan sosial sosial adalah wacana yang sejak dulu di gembar-gemborkan oleh para pembaharu dalam masalah sosial. Tentu kita masih ingat betapa gigihnya usah Raden Ajeng Kartini agar kaum wanita di akui keberadaannya, tidak hanya sekedar tukang cuci dan tukang masak. Hal ini lebih kita kenal sebagai Emansipasi wanita. Dan dunia tak akan pernah melupakan betapa gigihnya perjuangan orang kulit hitam (negro) untuk mendapat pengakuan dunia tentang kesamaan hak.

Berbicara tentang pelapisan sosial tentu berbicara tentang kesamaan derajat. Demikian pula dengan negara kita tercinta sudah sangat terperinci dan rapih mengatur tentang kesamaan hak ini dalam UUD 1945. Diantaranya: 
  1.  Persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintah (pasal 27 ayat1)
  2.  Persamaan atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27    ayat2)
  3. Persamaan dalam hal kemerdekaan berserikat dan berkumpul (politik) Pasal 28 E (3)
  4.  Persamaan dalam HAM (pasal 28 A-J)
  5. Persamaan dalam agama (pasal 29)
  6. Persamaan dalam upaya pembelaan negara (27 ayat 3)
  7. Pesamaan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan Pasal 31 dan 32 UUD (pasal 31 dan 32)
  8. Persamaan dalam perekonomian dan kesejahteraan sosial (pasal 33dan 34)

Perlu di garis bawahi adalah kata persamaan.  Kata tesebut bermakna sama tanpa memandang kelas atau strata sosial. Tentu kita masih sangat ingat bagaimana seorang Gayus Tambunan yang dengan mudah membeli hukum, sangat kontras denga Pencuri yang di hukum puluhan tahun gara-gara mencuri ayam.

Saya pribadi  sebagai mahasiswa sangat menyoroti bagaimana sistem pendidikan di Indonesia. Yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyebabkan pendidikan hanya konsumsi orang berduit. Sungguh sebuah ironi di saat pemerintah terus mengkampanyekan pendidikan murah dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia, tapi hanya untuk masuk universitas negeri saja mungkin saya harus menjual rumah. Miris mendengarnya.

Ya, inilah Indonesia. Seperti kata teman saya kalau di Indonesia itu yang kaya SEMAKIN kaya, yang miskin SEMAKIN melarat. Malu kan jadi bangsa Indonesia???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar