Pages

Kamis, 29 September 2011

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan


Penduduk, masyarakat, dan kebuadayaan adalah kesatuan yang berhubungan erat satu sama lain. Dimana penduduk akan melahirkan masyarakat yang kemudian akan membentuk sebuah kebudayaan. Ketiganya mempunyai sebuah kesinergian yang tidak dapat  dipisahkan.
Secara sosiologis penduduk dapat di artikan sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Lalu apa itu masyarakat? Menurut  Syaikh Taqyuddin An-Nabhani masyarakat adalah sekelompok manusia yang memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Jadi, masyarakat terlahir dari penduduk yang yang mempunyai visi dan misi guna mencapai sebuah tujuan hidup yang di batasi dengan sistem-sistem yang mereka ciptakan.
Lalu apa hubungannya dengan kebudayan?
Kebudayaan merupakan keseluruhan cara hidup masyarakat yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak faktor organ biologis manusia, lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan lingkungan psikologinya. Masyarakat yang berbudaya membentuk pola budaya disekitar satu atau beberapa fokus budaya. Fokus budaya dapat berupa nilai, misalnya: keagamaan, ekonomi, ideologi dan sebagainya.
Sebagai contoh budaya Jepang. Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan budayanya yang unik sambil mengintegrasikan masukan-masukan dari luar itu. Gaya hidup orang Jepang dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah pengaruh Asia dan budaya modern Barat.









Dari penjelasan tentang kebudayaan jepang tersebut tersebut kita dapat menarik benang merah dari Penduduk, masyarakat, dan kebuadayaan yaitu ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan. Penduduk yang saling berinteraksi akan menciptakan sebuah masyarakat yang kumudian akan melahirkan kebudayaan. Tapi, pada prakteknya kebudayaan tidak murni seutuhnya berasal dari pemikiran-pemikiran lokal karena dewasa ini budaya luar mulai ikut bersinergi dengan budaya lokal. 
Eman Sulaeman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar