Penduduk, masyarakat, dan kebuadayaan adalah
kesatuan yang berhubungan erat satu sama lain. Dimana penduduk akan melahirkan
masyarakat yang kemudian akan membentuk sebuah kebudayaan. Ketiganya mempunyai
sebuah kesinergian yang tidak dapat
dipisahkan.
Secara sosiologis penduduk dapat di artikan
sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi
dan ruang
tertentu. Lalu apa itu masyarakat? Menurut
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani masyarakat adalah sekelompok manusia yang
memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Jadi, masyarakat
terlahir dari penduduk yang yang mempunyai visi dan misi guna mencapai sebuah
tujuan hidup yang di batasi dengan sistem-sistem yang mereka ciptakan.
Lalu apa hubungannya dengan kebudayan?
Kebudayaan merupakan keseluruhan
cara hidup masyarakat yang perwujudannya tampak pada tingkah laku para
anggotanya. Kebudayaan tercipta oleh banyak faktor organ biologis manusia,
lingkungan alam, lingkungan sejarah, dan lingkungan psikologinya. Masyarakat
yang berbudaya membentuk pola budaya disekitar satu atau beberapa fokus budaya.
Fokus budaya dapat berupa nilai, misalnya: keagamaan, ekonomi, ideologi dan
sebagainya.
Sebagai contoh budaya Jepang. Sepanjang sejarahnya,
Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain termasuk
teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan
budayanya yang unik sambil mengintegrasikan masukan-masukan dari luar itu. Gaya
hidup orang Jepang dewasa ini merupakan perpaduan budaya tradisional di bawah
pengaruh Asia dan budaya modern Barat.
Dari penjelasan tentang
kebudayaan jepang tersebut tersebut kita dapat menarik benang merah dari Penduduk, masyarakat, dan kebuadayaan yaitu ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan.
Penduduk yang saling berinteraksi akan menciptakan sebuah masyarakat yang kumudian
akan melahirkan kebudayaan. Tapi, pada prakteknya kebudayaan tidak murni
seutuhnya berasal dari pemikiran-pemikiran lokal karena dewasa ini budaya luar
mulai ikut bersinergi dengan budaya lokal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar