Ibuku pasti tidak tahu kalau seluruh dunia sedang merayakan hari untuknya. Ibuku juga pasti tidak pernah berharap kalau anaknya memberikan hadiah, untuk ucapan selamat pun pasti dia tak pernah mengharapakannya. bukan karena tidak mengeinginkannya, tapi memang beliau tidak pernah mengetahuinya.
yaa itulah ibuku, ibu yang tidak tahu bahwa hurup setelah D itu adalah E. meskipun begitu aku cukup salut kepada beliau karena kemampuan menghitungnya cukup baik untuk yang tak pernah mengenyam bangku sekolah.
kata ibu, dulu Ia sebenarnya sempat akan masuk sekolah. Tapi, pada hari pertama masuk sekolah beliau harus menangis. Impiannya untuk bisa membaca harus pupus karena nenekku menyuruhnya untuk bekerja....
Mungkin karena tak pernah mengenyam bangku sekolah, kepekaan beliau sangat kurang terhadap anak-anaknya. Aku sempat sangat kecewa kenapa aku mempunyai ibu seperti itu. Beliau tidak perhatian sama sekali terhadapku, bahkan untuk menanyakan berapa nilai ulangan ku pun tidak pernah dilakukan apalagi sampai memberikan kejutan kepada anaknya karena berprestasi.
Ketika itu adalah hari kenaikan kelas dari kelas 5 ke kelas 6. Aku memang sudah terbiasa dengan label Juara 1 sejak kelas satu. Namun, hari itu sungguh sangat berbeda karena Aku mendapatkan Juara umum. betapa bahagianya aku ketika itu. Aku pikir jika ibuku mengetahui'nya Ia akan membelikanku sepeda baru karena sepedaku waktu itu sudah sangat tidak layak pakai. Ban'nya Gundul, Setiap rantainya berputar timbul suara berdecit, terus jika di pakai ketika hujan pasti baju'ku akan menjadi kotor terkena noda dari ban belakang.
Namun, betapa kecewa diriku ketika menunjukan raport'ku kepada ibuku. Bukannya memberi pujian, Ia malah menyuruhku untuk segera siap-siap untuk segera pergi sekolah Madrasah. Kesal sekali rasanya dan setelah kejadian itu Aku berjanji tak akan pernah lagi menunjukan nilai raport'ku, meskipun aku konsisten menjaga nilai'nya.
Sejak saat itu, yang ada di pikiranku adalah "ibuku adalah orang yang tak mempunyai hati".
Semua'nya pandanganku terhadap ibu berubah ketika kelas 1 SMA. Aku lupa tak membawa Uang untuk melakukan daftar ulang, sehingga dengan terpaksa harus kembali ke rumah. Aku yang terbiasa berangkat tanpa pamit dan masuk tanpa izin tanpa sengaja melihat ibuku membuka lembar demi lembar raport'ku, meski ku tahu Ia tak bisa membacanya. ada senyum indah yang keluar dari bibirnya. ah,,,,, bodohnya aku.
kenapa aku sangat bodoh mengira hal yang buruk terhadap beliau
Karena kejadian itu aku menjadi berpikir....
Mungkin aku tak akan pernah ada tanpa beliau.
Siapa yang harus standby 24 jam untukku kalau bukan ibuku??
Siapa yang akan tahan jika sedang makan kemudian aku buang air besar jika bukan ibuku??
Siapa yang mau menyucikan baju yang sangat kotor karena habis main bola jika bukan ibuku??
Ternyata Ibuku adalah orang yang paling mencintaiku. Hanya aku yang tak pernah menyadarinya.
Terima kasih ibu insyaAlloh aku akan memberikan yang terbaik untukmu. meski ku tahu semua itu tak akan pernah cukup membalas semua Jasa mu.
Happy Mother's day Ibu
I love you :-)